Sampul Imanuel Creative

About Us

My photo
PPGT JIB (Persekutuan Pemuda Gereja Toraja Jemaat Imanuel Bontang) Klasis Kutai Kal-Tim | Motto: The Power Of Jesus ^^

Sahabat Immanuel

Showing posts with label All About PPGT. Show all posts
Showing posts with label All About PPGT. Show all posts

Sejarah PPGT (Persekutuan Pemuda Gereja Toraja)

Hay sobat JIBers, saat ini Imanuel Creative ingin sharing tentang sekilas sejarah singkat PPGT (Persekutuan Pemuda Gereja Toraja) dari awal terbentuknya. Silahkan dibaca guys !!!




Dalam perspektif ekklesiologi, PPGT sejatinya lahir sejak baptisan I tahun 1913 di Toraja, namun dalam perspektif organisasi dan kelembagaan, PPGT dinyatakan berdiri pada tanggal 11 Desember 1962, yaitu ketika seksi Pemuda dalam KUGT ditunjuk sebagai Wakil Pemuda dalam kegiatan eksternal PPGT.

Dalam Perspektif historis, cikal bakal PPGT dimulai dari terbentuknya organisasi lokal pemuda pada masa pergolakan tahun 1950an. Tahun 1953 berdiri Persatuan Pemuda Toraja di Makassar dan tahun 1954 berdiri Gerakan Pemuda Gereja Toraja yang waktu itu merupakan gerakan lokal pemuda gereja dengan pusat kegiatan di Gereja Maros, Makassar.

Dalam perspektif struktural, perjalanan PPGT dapat dilihat dalam struktur KUGT. Dimulai dari Sidang Sinode V tanggal 25 Februari - 5 Maret 1955 di Rantepao, dimana Pemuda menjadi salah satu seksi dalam KUGT dengan nama Seksi Pemuda/Kebudayaan, bersama-sama dengan 8 seksi lainnya yaitu Seksi Kegerejaan, Keuangan, Usaha Pembangunan, Kesehatan, Lektur, Theologia, Perhubungan, dan Verifikasi/Visitator. Nama seksi Pemuda/Kebudayaan bertahan sampai Sinode V yang dilaksanakan 26-30 April 1959 di Makale. Dalam Sinode ini Seksi Pemuda berdiri sendiri tidak lagi digabungkan dengan Kebudayaan. Nama Seksi Pemuda ini bertahan sampai Sinode X tahun 1965 di Makassar. Dalam Sinode X ini Seksi Pemuda berubah menjadi Seksi Pembinaan Kader dan pada tahun yang sama, tepatnya 21-29 Desember 1965 perwakilan pemuda dari berbagai tempat berkumpul di Rantepao mengadakan Kongres I dan memutuskan penggunaan nama Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT).

Dalam Sidang Sinode XV tanggal 6-14 Mei 1978 Struktur KUGT mengakomodasi keberadaan kaum awam dan OIG sebagai anggota KUGT. Struktur lengkap KUGT waktu itu adalah Ketua, Sekretaris, Bendahara, Wakil Ketua: dijabat oleh Ketua Wil. I-IV dan Komisi-komisi, yang terdiri dari Komisi Pengakuan GT, Tata GT, RAPB, dan Verifikasi. Anggota-anggota: Wakil kaum awam dan Organisasi Intra Gerejawi (OIG).

PPGT DARI KONGRES KE KONGRES:

Kongres I PPGT Tanggal 21-29 Desember 1965 di Rantepao memutuskan penetapan Seksi Kepemudaan itu sebagai Hari Lahir PPGT. Kongres I yang berlangsung 9 hari ini memilih Pdt. Dr. Th. Kobong (Alm) yang waktu itu baru berumur 24 Tahun sebagai Ketua Umum, dan sekaligus menjadi Ketua Umum I dalam sejarah PPGT.

Kongres II PPGT digelar 29 Maret - 5 April 1969 di Tangmentoe dan memilih Pdt. A.J.T Allorerung sebagai Ketua Umum.

Kongres III PPGT (Kali ini bernama KSK III-Konperensi Study dan Kongres III) digelar di Makale tahun 1978 (Tanggal pasti tidak terdokumentasi) dan kembali memilih A.J.T. Allorerung sebagai Ketua Umum dan R. Tanggulungan B.Th sebagai Sekretaris Umum.

KSK (Konperensi Studi dan Kongres) IV PPGT berlangsung di Rantepao Tahun 1978 dan memilih Pdt. J.K. Parantean sebagai Ketua Umum PPGT.

KSK V PPGT berlangsung di Palopo Tahun 1980 dan memilih Pdt. R. Tanggulungan sebagai Ketua Umum dan Pdt. Henriette Lebang sebagai Sekretaris Umum PP.PPGT Periode 1980-1982.

KSK VI PPGT berlangsung Tahun 1982 di Rantepao dan memilih Pdt. Luther Tamba sebagai Ketua Umum dan Pdt. Simon Mutu' sebagai Sekretaris Umum PP.PPGT Periode 1982-1985.

KSK VII PPGT berlangsung Tahun 1985 di Palu dengan Tema: Yesus Kristus Kehidupan Dunia dan sub tema : Dengan Iman, pengharapan dan Kasih sambil berjalan memasuki akhir abad XX, kita tingkatkan peran serta Generasi Muda Gereja Toraja dan Pembangunan Nasional sebagai Pengamalan Pancasila. Ketua Pimpinan Sidang adalah Theofilus Allorerung. KSK VII ini memilih Drs. C.L. Palimbong sebagai Ketua Umum dan Pdt. Ruben Pasombo, B.Th sebagai Sekretaris Umum PP.PPGT Periode 1985-1988.

KSK VIII PPGT berlangsung tanggal 20-26 Nopember 1988 di Aula SMA Kristen Palopo. Lukas Sombolayuk terpilih sebagai Ketua Umum dan Drs. Habel Pongsibidang sebagai Sekretaris Umum PP.PPGT Periode 1988-1992.

KSK IX PPGT berlangsung 26 Nopember-3 Desember 1992 di PKP KNPI Sudiang Makassar dan memilih Drs. Habel Pongsibidang sebagai Ketua Umum dan Pdt. D.H.B. Sampetoding, S.Th sebagai Sekretaris Umum PP.PPGT Periode 1992-1997.

KONGRES X PPGT (Tdk lagi menggunakan KSK) berlangsung 12-18 Mei 1998 di Ge'tengan. (Molor 6 bulan dari jadwal, karena ketidaksiapan Panitia). Kongres X memilih Pdt. Soleman Allolinggi sebagai Ketua Umum dan Agustinus sebagai Sekretaris Umum Fulltimer untuk masa bakti 1998-2003.

KSK XI PPGT (Kembali menggunakan KSK) berlangsung tanggal 17-22 Nopember 2003 di Jemaat Sapan, Klasis Parandagan. KSK XI memilih Pdt. Bernadus Randuk, S.Th sebagai Ketua Umum dan Pdt. Yusak Toding sebagai Sekretaris Umum Full Timer untuk periode 2003-2008.

KSK XII PPGT berlangsung tanggal 10-14 September 2008 di Samarinda (untuk pertama kali KSK dilaksanakan diluar Sulawesi). KSK II memilih Pdt. Yusuf Paliling, S.Th sebagai Ketua Umum dan Fery Hendra S.Th sebagai Sekretaris Umum Fulltimer Periode 2008-2013. KSK XII Samarinda disebut sebagai Kongres Perubahan dan Pembaruan PPGT dengan ditelorkannya Paradigma Baru PPGT melalui 12 Pokok-pokok Panggilan PPGT 2008-2013.

KSK XIII PPGT berlangsung di Seriti, TANGGAL 4-8 november 2013, memilih sdr. Fery Hendra S.Th. (Ketum) Jery Parimba, ST (sekum) dan Muliati Nelce, ST (bendum) sebagai Pengurus Pusat PPGT periode 2013-2018.


Sumber: http://ppgt.info/


Semoga Bermanfaat,
Tuhan Memberkati ^^

Hymne dan Mars PPGT

GAMBAR HYME DAN MARS PPGT

Setelah sekian lamanya 49thn PPGT terbentuk, akhirnya ada juga Hymne dan Mars PPGT. Hal ini sesuai dengan Anggaran Dasar PPGT pada pasal 13 tentang atribut organisasi ayat 1 yang berbunyi : PPGT mempunyai atribut organisasi seperti lambang, bendera, HYMNE, MARS dan atribut lainya.  

Bagi rekan2 PPGT dimanapun berada yang ingin menyanyikan dan menghafalkan lagunya. Silahkan lihat lagu Hymne dan Mars PPGT >>>

LAGU HYMNE PPGT

LAGU MARS PPGT

Semoga Bermanfaat,
Salam Immanuel...God Bless You All...

12 Pokok Panggilan PPGT

12 Pokok Panggilan PPGT

Berdasarkan Visi Gereja Toraja dan Visi PPGT serta dengan mempertimbangkan berbagai konteks pelayanan PPGT, maka dirumuskanlah Pokok-pokok Panggilan PPGT untuk 5 tahun yang akan datang. Dengan mengacu pada pokok-pokok tugas panggilan tersebut, Pengurus Pusat, Pengurus Klasis dan Pengurus Jemaat akan menterjemahkan kedalam Program Kerja yang visioner, baik untuk jangka pendek, menengah dan panjang. Pokok-pokok tugas panggilan tersebut menyangkut pengembangan pemahaman, penghayatan dan pemaknaan terhadap sejumlah isu-isu pokok yang sedang dan akan terus berlangsung dalam kehidupan bergereja, bermasyarakat dan berbangsa.

1. Pembaruan diri
PPGT terpanggil untuk terus menerus membarui dirinya sebagai dasar untuk mewujudkan pembaruan organisasi, pembaruan gereja dan pembaruan dunia. Dijiwai oleh tema : “Berubahlah oleh Pembaruan Budimu” PPGT bertekad untuk memulai perubahan itu dari diri sendiri, tidak sekedar kata-kata yang indah tetapi dinikmati, dirasakan, dialami dan dilakukan. Perubahan yang sudah dinikmati dan dirasakan serta dialami dan dilakukan itu akan berdampak pada pembaruan organisasi, pembaruan gereja, pembaruan Toraja, Pembaruan Indonesia bahkan pembaruan global.

2. PPGT untuk semua
PPGT menyongsong paradigma baru, yakni “PPGT FOR ALL”. Dengan paradigma baru ini, PPGT berkomitmen untuk lebih banyak memberi ketimbang dari meminta, lebih banyak melayani daripada menuntut, lebih banyak berbuat daripada berbicara, lebih banyak bekerja daripada mengeluh, dll. Untuk mewujudkan hal itu, maka PPGT akan mengambil peran-peran inisiator dan fasilitator untuk program-program kepemudaan baik pada lingkup gereja maupun masyarakat. Dengan peran-peran itu, PPGT akan lebih dikenal dan diterima oleh masyarakat secara umum.

3. Pemberdayaan SDM
PPGT terpanggil untuk memberdayakan semua potensi SDM yang dimiliki secara optimal melalui upaya-upaya yang terorganisir dan berkelanjutan. Potensi PPGT yang sedemikan banyak dan tersebar itu perlu dikelolah melalui sistem manajemen mutu yang profesional agar dapat berkontribusi otimal dalam pembangunan PPGT dan Gereja Toraja serta bermanfaat bagi Pembangunan masyarakat Toraja.

4. Pembudayaan Etos Kristen
PPGT terpanggil untuk menyatakan pelayanan yang beretos kristinani, yang anti kekerasan, dan yang berkomitmen tinggi untuk mewujudkan damai sejahtera ditengah-tengah dunia. Untuk itu PPGT terpanggil untuk terus terlibat dalam upaya-upaya mendorong pembudayaan etika kristiani, gerakan internasional mengatasi kekerasan (DOV 2001-2010) dan program-program lainnya yang dapat menjadi kesaksian yang nyata bagi dunia, termasuk pencitrakan etos kristiani yang lebih baik dalam bidang politik, pemerintahan, ekonomi, hukum, Hak Azasi Manusia, Seni dan Kebudayaan, dan berbagai bidang kehidupan lainnya. Melalui program ini kita bermimpi bahwa orang akan menyaksikan bahwa di Tana Toraja yang mayoritas Kristen pengelolaan pemerintahannya lebih baik, tingkat korupsinya paling rendah, etos politiknya lebih bagus, penataan ekonominya lebih berkeadilan, penegakan hukum dan HAM lebih adil, dan sejumlah kesaksian lainnya yang pada akhirnya akan bermuara pada citra dan etos kristen di Toraja.

5. Pengembangan Peran Kebangsaan
PPGT adalah bagian integral dari Bangsa Indonesia yang ikut menentukan perjalanan sejarah Bangsa. Untuk itu PPGT terpanggil mewujudkan peran kebangsaan dalam hal terwujudnya demokrasi yang berkeadilan dan berkeadaban dan mewarnai politik yang membawa kemaslahatan bangsa. PPGT menyadari tugas dan tanggung jawabnya sebagai warga negara yang baik, yaitu mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan di seluruh wilayah NKRI dimanapun PPGT ada. PPGT bertekad untuk memberi kontribusi yang kritis, positif, kreatif dan konstruktif melalui upaya pemberdayaan dan pendewasaan politik warga PPGT melalui mekanisme kaderisasi yang terprogram dan sistematis. PPGT mencari dan memanggil kader-kadernya untuk terjun ke dunia politik sebagai salah satu ladang pelayanan, tetapi kader-kader PPGT yang ada di Politik haruslah mencitrakan etos kristiani, bersih dan tidak Korupsi, sebab mereka adalah hamba Allah di dunia Politik.

6. Pengembangan Peran Ekumenis
PPGT terpanggil untuk bersama-sama dengan warga gereja lainnya dari berbagai latar belakang denominasi untuk mewujudkan keesaan gereja di Indonesia. PPGT terpanggil untuk mengambil inisiatif dalam upaya mendorong kerjasama interdenominasi dan kemitraan dengan semua elemen pemuda gereja di Indonesia untuk menggerakkan lokomotif perjuangan oikumene yang semakin maju. Panggilan ini menjadikan PPGT sebagai seumber inspirasi dan inisiasi program-program ekumenikal, dan bukan sekedar turut partisipasi pada program-program ekumenikal yang sudah digagas elemen pemuda gereja yang lain. Selain itu PPGT menjadi mitra program-program ekumenis seperti DOV 2001-2010, Water for Life, Resolusi Konflik dan perdamaian dan program-program lain dari PGI, CCA, WCC, WARC dan sejumlah organisasi ekumenis lainnya.

7. Pengembangan Peran Pluralisme
PPGT terpanggil untuk bersama-sama dengan semua elemen bangsa, tanpa memandang sekat-sekat latar belakang suku, agama, ras, dan antar golongan. PPGT juga terpanggil untuk mengambil inisiatif dalam upaya mewujudkan pluralisme dan penguatan masyarakat sipil. Hal ini bisa diwujudkan jika PPGT menyadari arti kehadirannya dalam konteks masyarakat dan bangsa yang sangat majemuk.

8. Gender dan Feminisme
PPGT terpanggil untuk mewujudkan masyarakat dan warga gereja yang semakin memberi ruang dan peran bagi perempuan, sekaligus mendorong dan memberdayakan kader-kader perempuan PPGT untuk mengaktualisasi peran dan potensi diri mereka. PPGT haruslah menjadi tempat yang bebas dari tekanan-tekanan struktural terhadap perempuan, serta menjadi tempat yang kondusif bagi perempuan untuk mengekspresikan peran-peran mereka.

9. Pelayanan Sosial
PPGT terpanggil untuk mewujudkan pelayanan sosial yang menjawab pergumulan-pergumulan bangsa, khususnya yang berhubungan dengan ketimpangan dan keterbelakangan sosial, pelayanan sosial kepada kelompok-kelompok yang terisolir dari pergaulan kemasyarakatan, termasuk kesiagaan tanggap darurat dalam merespons bencana alam dalam berbagai bentuk.

10. Pembangunan Kesehatan Masyarakat
PPGT terpanggil untuk menjadi mitra pemerintah dan institusi non pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Sehat 2010 dan Sehat Untuk Semua yang dicanangkan WHO. PPGT mewujudkan panggilannya dalam memperlengkapi setiap warganya untuk berperan aktif dalam program-program pembangunan kesehatan masyarakat, termasuk upaya penanggulangan dampak miras, Napza, HIV/AIDS serta penyakit-penyakit lainnya yang menjadi ancaman bagi manusia.

11. Pengentasan Kemiskinan
PPGT Terpanggil dalam upaya-upaya terencana dalam mengatasi kemiskinan dan segala macam problematikanya, mengurangi pengangguran serta bertekad menjadikan kemiskinan sebagai musuh bersama yang harus dihadapi dengan strategi dan aksi yang jelas. PPGT terpanggil untuk menjadi seperti Yesus yang sangat sosialis dalam menyatakan keberpihakannya kepada orang yang tertindas, orang lemah, orang miskin, orang yang tertawan dan terbelenggu serta menyatakan aksi yang nyata dalam bentuk tindakan kongkrit.

12. Pemeliharaan Lingkungan Hidup
PPGT terpanggil untuk merawat dan memelihara alam semesta sebagai salah satu anugerah Tuhan bagi kehidupan. PPGT ikut bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan dan pemanasan global yang mengancam kelangsungan hidup penghuni alam semesta, dan karena itu bertanggung jawab juga dalam upaya-upaya yang sistemastis dan terencana untuk mengurangi dampak pemanasan global.

Sumber: www.ppgt.webnode.com

Semoga Bermanfaat,
Salam Immanuel...God Bless You All...

Aktivis PPGT Go Green

Logo PPGT Go Green

Apakah anda bangga disebut aktivis PPGT? Jika ya, seharusnya dibalik kebanggaan tersebut ada nilai tambah melekat pada citra aktivis tersebut. Nilai tambah itu harus dapat dilihat orang sebagai nilai istimewa karena dapat ditemukan pada sosok aktivis PPGT. Tujuan PPGT sebagaimana disebut dalam pasal 5 AD-ART mengatakan “Terwujudnya warga gereja yang sadar dan bertanggung jawab terhadap tugas dan panggilannya ditengah-tengah gereja, masyarakat dan alam semesta”. Kata terakhir ‘alam semesta’ inilah yang mestinya menambah nilai baru pada sosok seorang aktivis PPGT.

Kongres XII PPGT di Samarinda telah menelorkan 12 Pokok-pokok panggilan PPGT 2008-2012 yaitu: (1) Pembaruan diri; (2) PPGT untuk semua; (3) Pemberdayaan SDM; (4)Pembudayaan Etos Kristen; (5) Pengembangan Peran Kebangsaan; (6)Pengembangan Peran Ekumenis; (7)Pengembangan Peran Pluralisme; (8) Gender dan Feminisme, (9)Pelayanan Sosial; (10) Pembangunan Kesehatan Masyarakat, (11) Pengentasan Kemiskinan, (12)Pemeliharaan Lingkungan Hidup. 
Lagi-lagi kita melihat dipoint ke-12 diatas secara jelas Kongres mengamanatkan setiap aktivis PPGT agar terlibat aktif dalam pemeliharaan lingkungan hidup. Secara lengkap naskah Kongres XII PPGT untuk point 12 tersebut adalah : “PPGT terpanggil untuk merawat dan memelihara alam semesta sebagai salah satu anugerah Tuhan bagi kehidupan. PPGT ikut bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan dan pemanasan global yang mengancam kelangsungan hidup penghuni alam semesta, dan karena itu bertanggung jawab pula dalam upaya-upaya yang sistemastis dan terencana untuk mengurangi dampak pemanasan global”.
Kegiatan Go Green PPGT Immanuel Bontang
15 LANGKAH MENJADI AKTIVIS PPGT GO GREEN

1. Cukup 1 atau 2 saja
Kalau kamu beli sepatu, cukup satu pasang, maksimal 2 pasang. Gunakan sampai rusak betul baru beli lagi yang baru. Karena dari setiap sepatu yang anda beli, ada sejumlah binatang dan tumbuhan yang harus dikorbankan. Belum lagi polusi akibat industri pengolahan sepatu. Lakukan yang sama untuk ikat pinggang, tas, mainan, pulpen, kertas, dll.

2. Tanamlah Pohon.
Biasakanlah untuk menanam pohon di sekitar rumah anda. Kalau peserta jambore ini komitmen menanam 1 pohon setiap tahun, maka tahun ini akan ada 200 pohon jambore. Ayo, kita tanam 1 pohon setiap hari ulang tahun anda.

3.  Gunakan Sepeda
Bersepeda ke sekolah jauh lebih baik dari pada naik mobil atau motor. Tindakan ini akan mengurangi penggunaan Bensin dan Solar serta  mengurangi polusi udara. Dan yang pasti lebih hemat dan sehat.

4. Gunakan Kendaraan Umum
Menggunakan kendaraan umum lebih hemat energi dari pada kendaraan pribadi.

5. Katakan tidak untuk Tas Plastik
Bahan-bahan plastik baru bisa terurai dalam tanah setelah 1000 tahun. Kalau dibakar akan mengeluarkan emisi gas rumah kaca. Mulailah berhenti menggunakan tas plastik, atau kalau terpaksa masih memakai plastik, lakukan ini: Gunakan kantong plastik sampai benar-benar rusak, yang kotor tapi masih bagus sebaiknya dicuci dan gunakan kembali. Jangan tumpuk sampah plastik sampai banyak. Bakarlah sedikit demi sedikit, agar beban udara tidak terlalu berat.

6. Ganti Lampu Boros
Lampu Fluorescent (CFL) yang berbentuk melingkar-lingkar seperti ular lebih hemat dari pada lampu biasa, ap lagi lampu pijar. Walaupun harganya lebih mahal, tetapi penggunaannya lebih lama dan lebih hemat listrik. Lampu CFL 7 Watt = 40 Watt lampu biasa.

7. Bukalah Jendela.
Penggunaan AC yang tidak distandardisasi boros energi dan mengeluarkan emisi gas rumah kaca. Lebih baik buka jendela sebagai AC alami.

8. Kurangi Konsumsi Daging
Industri daging menyumbang 18 % emisi gas rumah kaca. Restoran Mc Donald menyumbang polusi yang lebih besar dari pada mobil BMW. 1 ekor sapi menyumbang 7,000 ton metana, N2O dan CH4 yang merusak ozon. Jadi mulailah kurangi konsumsi daging, bila perlu jadilah Vegetarian.

9. Matikan yang tidak perlu.
Matikan Komputer, TV, DVD, Kran Air, Lampu dan semua yang bisa dimatikan jika tidak sedang digunakan.

10. Kurangi Minum Air Botol.
Gunakan air isi ulang, atau masak air sendiri lebih baik dari pada membeli air dalam botol. ½ Liter Botol air dapat mengeluarkan emisi gas rumah kaca 2 kali lipat dibandingkan air galon. Bayangkan saja, untuk mendinginkan 1 liter air mineral di supermarket di dalam botol plastik panas yang baru dicetak, membutuhkan 5 liter air.

11. Dukunglah Petani Lokal
Belilah buah, sayur, daging, susu, beras dll dari petani lokal dari pada anda membeli di supermarket.

12. Daur Ulang Kertas, Plastik, Logam.
Kembangkanlah keterampilan menciptakan sesuatu dari barang-barang bekas.

13. Gunakanlah Barang-barang Bekas.
Gunakan kembali kantong, tas, atau botol untuk membawa barang atau air dari pada membeli sesuatu yang baru.

14. Mencucilah dengan Benar.
Mencuci sendiri pakaian jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan menggunakan alat pencuci listrik. Jangan mencuci sedikit-sedikit, cucilah pakaian, piring kotor dll dalam jumlah yang cukup agar dapat menghemat air.

15. Buatlah Kompos.
Pisahkanlah sampah-sampah dirumah, antara sampah organik dan sampah anorganik. Buatlah lubang untuk menempatkan sampah organik. Olahlah itu menjadi kompos.

Sumber: www.ppgt.webnode.com

Semoga Bermanfaat,
Salam Immanuel...God Bless You All...

BANGGA, menjadi bagian dari PPGT

Sebenarnya apa itu PPGT?? Mungkin sebagian besar pemuda Kristen Gereja Toraja sudah mengetahuinya. Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT) merupakan  sebuah wadah untuk berkumpul dan bersekutu bagi para pemuda kristen pada lingkup Gereja Toraja dalam menyembah dan memuliakan Tuhan Yesus Kristus.

BANGGA, menjadi bagian dari PPGT
PPGT sendiri termaksud dalam bagian Pelayanan Kelompok Kategorial Gereja Toraja (PKK GT) bersama –sama dengan Persekutuan Wanita Gereja Toraja (PWGT), Kebaktian Anak dan Remaja Gereja Toraja (KAR-GT) dan Persekutuan Kaum Bapak Gereja Toraja (PKB-GT). Namun pada sharing ini, bukan membahas tentang sejarah atau seluk beluk PPGT mulai dari pusat sampai ke daerah tetapi lebih terfokus pada sebuah keunikan PPGT itu sendiri.

Mengapa demikian, sebenarnya PPGT itu bukan hanya sekedar wadah persekutuan untuk memuliakan Tuhan bagi pemuda Kristen Gereja Toraja melainkan suatu perkumpulan untuk saling berbagi dan belajar bersama tentang arti hidup mulai dari belajar bergaul dan bersosialisasi yang mengedepankan tata keramah dan sopan santun, belajar membangun suatu pertemanan menjadi persaudaraan, belajar mengenal lebih dekat tentang arti kasih sayang dalam melayani sesama, belajar mengembangkan bakat dan talenta diri yang sudah diberikan Tuhan, belajar berorganisasi dalam mengkoordinir dan bertanggung jawab pada setiap kegiatan pelayanan dengan baik serta masih banyak lagi pengalaman yang kawan2 PPGT sudah alami selama ini.

Dibawah ini merupakan beberapa ungkapan hati kawan2 PPGT JIB tentang kebanggaan mereka menjadi bagian dari PPGT…!!!
“dari remaja saya sudah status PPGT, tapi setelah benar2 aktif di PPGT jadi kebanggaanku adalah mendapatkan wadah berinteraksi dan bisa berbagi pengalaman tentang iman dan bangga punya banyak saudara di PPGT.” By Mery Massora (Mantan Ketua PPGT JIB)

“masa muda adalah pencarian jati diri dan rasa egois masih tinggi. Tapi di PPGT kita diajarkan bagaimana melayani sesama dengan dasar kasih dan Firman Tuhan dengan tidak meninggalkan semangat jiwa muda yang ada dalam diri kita. Itu yang jadi kebanggaan saya di PPGT.” By Medi Tangdiola (Ketua PPGT Klasis Kutai Kaltim dari PPGT JIB)

“karna di PPGT, karakter saya banyak dibentuk menjadi pribadi yang sesuai dengan kehendak Tuhan.” By Lias Bu'tu Bunga (Pengurus PPGT JIB)

Semua hal diatas merupakan beberapa opini tentang keunikan PPGT yang mungkin tidak semua ada di setiap wadah organisasi pemuda. Hal inilah yang menjadi suatu kebanggaan bagi para pemuda Kristen dalam lingkup Gereja Toraja untuk menjadi bagian dari PPGT. Dimana rasa bangga tersebut akan ada saat para pemuda Kristen Gereja Toraja mau terus aktif dan mengabdikan dirinya baik suka maupun duka untuk kemajuan PPGT kedepannya.

Semoga Bermanfaat,
Salam Immanuel…God Bless You All…  

AD/ART PPGT


Organisasi Intra Gerejawi (OIG) PPGT memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sebagai landasan dasar dalam menjalankan organisasi tersebut. Berikut ini adalah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PPGT. Silahkan dibaca versi Word Online-nya.