Dalam perspektif ekklesiologi, PPGT sejatinya lahir sejak baptisan I tahun 1913 di Toraja, namun dalam perspektif organisasi dan kelembagaan, PPGT dinyatakan berdiri pada tanggal 11 Desember 1962, yaitu ketika seksi Pemuda dalam KUGT ditunjuk sebagai Wakil Pemuda dalam kegiatan eksternal PPGT.
Dalam Perspektif historis, cikal bakal PPGT dimulai dari terbentuknya organisasi lokal pemuda pada masa pergolakan tahun 1950an. Tahun 1953 berdiri Persatuan Pemuda Toraja di Makassar dan tahun 1954 berdiri Gerakan Pemuda Gereja Toraja yang waktu itu merupakan gerakan lokal pemuda gereja dengan pusat kegiatan di Gereja Maros, Makassar.
Dalam perspektif struktural, perjalanan PPGT dapat dilihat dalam struktur KUGT. Dimulai dari Sidang Sinode V tanggal 25 Februari - 5 Maret 1955 di Rantepao, dimana Pemuda menjadi salah satu seksi dalam KUGT dengan nama Seksi Pemuda/Kebudayaan, bersama-sama dengan 8 seksi lainnya yaitu Seksi Kegerejaan, Keuangan, Usaha Pembangunan, Kesehatan, Lektur, Theologia, Perhubungan, dan Verifikasi/Visitator. Nama seksi Pemuda/Kebudayaan bertahan sampai Sinode V yang dilaksanakan 26-30 April 1959 di Makale. Dalam Sinode ini Seksi Pemuda berdiri sendiri tidak lagi digabungkan dengan Kebudayaan. Nama Seksi Pemuda ini bertahan sampai Sinode X tahun 1965 di Makassar. Dalam Sinode X ini Seksi Pemuda berubah menjadi Seksi Pembinaan Kader dan pada tahun yang sama, tepatnya 21-29 Desember 1965 perwakilan pemuda dari berbagai tempat berkumpul di Rantepao mengadakan Kongres I dan memutuskan penggunaan nama Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT).
Dalam Sidang Sinode XV tanggal 6-14 Mei 1978 Struktur KUGT mengakomodasi keberadaan kaum awam dan OIG sebagai anggota KUGT. Struktur lengkap KUGT waktu itu adalah Ketua, Sekretaris, Bendahara, Wakil Ketua: dijabat oleh Ketua Wil. I-IV dan Komisi-komisi, yang terdiri dari Komisi Pengakuan GT, Tata GT, RAPB, dan Verifikasi. Anggota-anggota: Wakil kaum awam dan Organisasi Intra Gerejawi (OIG).
PPGT DARI KONGRES KE KONGRES:
Kongres I PPGT Tanggal 21-29 Desember 1965 di Rantepao memutuskan penetapan Seksi Kepemudaan itu sebagai Hari Lahir PPGT. Kongres I yang berlangsung 9 hari ini memilih Pdt. Dr. Th. Kobong (Alm) yang waktu itu baru berumur 24 Tahun sebagai Ketua Umum, dan sekaligus menjadi Ketua Umum I dalam sejarah PPGT.
Kongres II PPGT digelar 29 Maret - 5 April 1969 di Tangmentoe dan memilih Pdt. A.J.T Allorerung sebagai Ketua Umum.
Kongres III PPGT (Kali ini bernama KSK III-Konperensi Study dan Kongres III) digelar di Makale tahun 1978 (Tanggal pasti tidak terdokumentasi) dan kembali memilih A.J.T. Allorerung sebagai Ketua Umum dan R. Tanggulungan B.Th sebagai Sekretaris Umum.
KSK (Konperensi Studi dan Kongres) IV PPGT berlangsung di Rantepao Tahun 1978 dan memilih Pdt. J.K. Parantean sebagai Ketua Umum PPGT.
KSK V PPGT berlangsung di Palopo Tahun 1980 dan memilih Pdt. R. Tanggulungan sebagai Ketua Umum dan Pdt. Henriette Lebang sebagai Sekretaris Umum PP.PPGT Periode 1980-1982.
KSK VI PPGT berlangsung Tahun 1982 di Rantepao dan memilih Pdt. Luther Tamba sebagai Ketua Umum dan Pdt. Simon Mutu' sebagai Sekretaris Umum PP.PPGT Periode 1982-1985.
KSK VII PPGT berlangsung Tahun 1985 di Palu dengan Tema: Yesus Kristus Kehidupan Dunia dan sub tema : Dengan Iman, pengharapan dan Kasih sambil berjalan memasuki akhir abad XX, kita tingkatkan peran serta Generasi Muda Gereja Toraja dan Pembangunan Nasional sebagai Pengamalan Pancasila. Ketua Pimpinan Sidang adalah Theofilus Allorerung. KSK VII ini memilih Drs. C.L. Palimbong sebagai Ketua Umum dan Pdt. Ruben Pasombo, B.Th sebagai Sekretaris Umum PP.PPGT Periode 1985-1988.
KSK VIII PPGT berlangsung tanggal 20-26 Nopember 1988 di Aula SMA Kristen Palopo. Lukas Sombolayuk terpilih sebagai Ketua Umum dan Drs. Habel Pongsibidang sebagai Sekretaris Umum PP.PPGT Periode 1988-1992.
KSK IX PPGT berlangsung 26 Nopember-3 Desember 1992 di PKP KNPI Sudiang Makassar dan memilih Drs. Habel Pongsibidang sebagai Ketua Umum dan Pdt. D.H.B. Sampetoding, S.Th sebagai Sekretaris Umum PP.PPGT Periode 1992-1997.
KONGRES X PPGT (Tdk lagi menggunakan KSK) berlangsung 12-18 Mei 1998 di Ge'tengan. (Molor 6 bulan dari jadwal, karena ketidaksiapan Panitia). Kongres X memilih Pdt. Soleman Allolinggi sebagai Ketua Umum dan Agustinus sebagai Sekretaris Umum Fulltimer untuk masa bakti 1998-2003.
KSK XI PPGT (Kembali menggunakan KSK) berlangsung tanggal 17-22 Nopember 2003 di Jemaat Sapan, Klasis Parandagan. KSK XI memilih Pdt. Bernadus Randuk, S.Th sebagai Ketua Umum dan Pdt. Yusak Toding sebagai Sekretaris Umum Full Timer untuk periode 2003-2008.
KSK XII PPGT berlangsung tanggal 10-14 September 2008 di Samarinda (untuk pertama kali KSK dilaksanakan diluar Sulawesi). KSK II memilih Pdt. Yusuf Paliling, S.Th sebagai Ketua Umum dan Fery Hendra S.Th sebagai Sekretaris Umum Fulltimer Periode 2008-2013. KSK XII Samarinda disebut sebagai Kongres Perubahan dan Pembaruan PPGT dengan ditelorkannya Paradigma Baru PPGT melalui 12 Pokok-pokok Panggilan PPGT 2008-2013.
KSK XIII PPGT berlangsung di Seriti, TANGGAL 4-8 november 2013, memilih sdr. Fery Hendra S.Th. (Ketum) Jery Parimba, ST (sekum) dan Muliati Nelce, ST (bendum) sebagai Pengurus Pusat PPGT periode 2013-2018.
Sumber: http://ppgt.info/
Semoga Bermanfaat,
Tuhan Memberkati ^^